May 27, 2014

Silakan/Silahkan?


Seorang rekan penulis bertanya di mailing list Keluarga Unesa. ”Yang benar silakan atau silahkan? Saya dulu yakin kalau silahkan yang benar. Tapi, akhir-akhir ini keyakinan saya goyah dan saya jadi ikut-ikutan silakan.
Mohon penjelasannya ya,” tanya kawan saya yang juga aktivis di Forum Lingkar Pena Surabaya tersebut.
Tak bisa dimungkiri, masyarakat kebanyakan sering menggunakan silahkan. Hal senada bisa dijumpai di media. 


1si·la v, si·la·kan v sudilah kiranya (kata perintah yg halus): - duduk;
me·nyi·la·kan v minta (menyuruh, mengajak, mengundang) dng hormat supaya:tuan rumah - tamu-tamu masuk;ter·si·la v terserah; pulang maklum kpd: - kepadamulah, mau pergi atau tidak;
mem·per·si·la·kan v minta secara lebih hormat supaya
2si·la v duduk dng kaki berlipat dan bersilang: mengorak — , bangkit dr duduknya;
ber·si·la v duduk dng melipat kaki yg bersilangan: duduk -;- angkat duduk dng meletakkan betis di atas paha yg sebelah; - panggungduduk bersila lututnya terangkat;
me·nyi·la·kan v melipat dan menyilangkan kaki spt ketika bersila
3si·la n 1 aturan yg melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; 2 kelakuan atau perbuatan yg menurut adab (sopan santun); 3 dasar; adab; akhlak; moral: –dalam Pancasila saling terkait


Penjelasan yang sama terdapat pada buku Tesaurus Bahasa Indonesia (Eko
Endarmoko, Gramedia Pustaka, 2006).
Berdasar penjelasan di atas, penulisan yang tepat adalah silakan
(makna pertama) yang merujuk pada kata perintah halus dan memiliki
arti meminta, menyuruh, atau mengajak dengan hormat.
Surabaya, 13 Agustus 2011
Bacaan:
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (Pusat Bahasa Jakarta, 2008)
Tesaurus Bahasa Indonesia (Eko Endarmoko, 2006)


sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2011/08/13/silahkan-atau-silakan-388525.html (dengan sedikit diedit)

Bagikan

Jangan lewatkan

Silakan/Silahkan?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.