April 27, 2013

Tips Menjaga Kesehatan

Tips Menjaga Kesehatan


1. Makanlah “Karbohidrat Kompleks” Saat Sahur
Mengingat berjam-jam berpuasa, kita harus mengkonsumsi apa yang disebut dengan 'karbohidrat kompleks ' atau makanan yang lambat dicerna oleh tubuh, sehingga bisa mengurangi lapar pada siang hari. Seperti yang ditemukan dalam beras, gandum, kacang-kacangan.

Makanan-makan yang diperlukan selama bulan berpuasa diantaranya Roti, sereal, susu, ikan, daging, unggas, sayur dan buah. Bahkan asupan buah-buahan setelah makan sangat dianjurkan.

2. Makanlah Glukosa Saat Buka
Setelah seharian menahan lapar dan dahaga tentunya energi kita terkuras, untuk memulihkan energi kembali, saat berbuka makanlah karbohidrat sederhana yang terdapat dalam makanan manis. Makanan yang mengandung gula mengembalikan secara instant energi kita yang terkuras seharian.

Kurma adalah makanan yang paling direkomendasikan. Selain mengandung gula, kurma juga mengandung serat, karbohidrat dan magnesium. Bahkan sejak zaman Rasulullah SAW kurma banyak dikonsumsi saat berbuka puasa dan telah menjadi Sunnah Rasul.

3. Hindari Fast Food
Kurangi Makanan Cepat Saji dan gorengan. karena jenis makanan tersebut dapat menyebabkan gangguan pencernaan, nyeri di ulu hati, dan masalah berat badan.

4. Konsumsi Cukup Air 
Konsumsi air dan jus antara berbuka dan tidur untuk menghindari dehidrasi dan untuk detoksifikasi sistem pencernaan saat berpuasa. Hindari asupan kafein dalam jumlah besar terutama saat sahur.

5. Tetap Olahraga
Melakukan olahraga ringan seperti peregangan atau berjalan kaki saat berpuasa sangat disarankan. Selain membantu menjaga berat badan, olahraga juga berfungsi untuk memperlancar peredaran darah dan menjaga kebugaran tubuh anda.
Baca selengkapnya

Filosofi Sabuk Taekwondo



* [[Putih]] melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna, permulaan. Di sini para taekwondoin mempelajari jurus dasar (gibon) 1

* [[Kuning]] melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3. Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dahulu.


* [[Hijau]] melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 2). Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dahulu.

* [[Biru]] melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4). Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dahulu.


Grafik tingkatan sabuk


* [[Merah]] melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.

* [[Hitam]] melambangkan akhir, kedalaman, kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan. Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta.
Baca selengkapnya
Tips Menjadi Atlet Taekwondo Professional

Tips Menjadi Atlet Taekwondo Professional

ika sudah memutuskan untuk menjadi seorang atlet, makatotalitas dan profesionalitas 
wajib dipenuhi, dan tidak boleh ditawar. Di bawah ini ada sedikit tips menjadi atlet professional untuk Anda:

 


1. Wajib latihan rutin baik di dojang atau di rumah.
Tidak ada istilah “malas”, harus terus berlatih dan berlatih, ingat bahwa di atas langit masih ada langit, jadi jangan pernah berpuas diri.

2. Pandai membagi waktu.
Karena jadwal latihan yang padat, maka kita harus pandai dalam membagi waktu antara latihan, studi, refreshing, keluarga, dll. Jangan sampai salah satu terabaikan.

3. Disiplin
Disiplin dalam mengatur pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Tidur malam jangan sampai lebih dari jam 10 malam, agar kondisi fisik tetap terjaga, tidak merokok, dan minum minuman keras.

4. Menjaga pergaulan
Pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik, pengaruh pergaulan yang buruk dapat menular pada kita, jadi selektiflah dalam memilih teman. Bukan berarti kita menjauhi, sekadar “say hello” saja sudah cukup.

5. Rendah hati
Jangan malu untuk bertanya pada siapapun, jangan gengsi untuk bertanya. Ciri-ciri orang yang rendah hati, salah satunya adalah memiliki keinginan untuk terus belajar. Dan jangan ragu untuk meminta saran dari orang lain mengenai kemampuan kita.

6. Pantang menyerah
Kegagalan bukan suatu akhir dari perjuangan, kegagalan merupakan batu loncatan untuk kita untuk menjadi semakin lebih baik lagi. Tiap pertandingan ada yang menang dan ada pula yang kalah, tidak mungkin semuanya naik podium kan? Kalah menang adalah hal yang wajar. Yang terpenting adalah kita harus maksimal dan sudah berusaha mengalahkan diri sendiri terlebih dahulu.

7. Jangan lupa berdoa dan beribadah
Poin yang satu ini wajib dilakukan sebelum kita melakukan poin 1 di atas. Tuhan lah yang mengatur hasil usaha kita, baik itu berhasil atau gagal, itu semata-mata demi kebaikan kita. Mendekatkan diri pada Tuhan, mampu melawan rasa cemas dan takut kita, tidak ada atlet jagoan tanpa campur tangan Tuhan, beribadah dan berdoa menunjukkan bahwa kita rendah hati dan membutuhkan pertolongan dari Tuhan.
Baca selengkapnya

3 Materi Dalam Berlatih Taekwondo



1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.








2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.







3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Baca selengkapnya
Mengenal Cedera dan Cara Mengatasinya

Mengenal Cedera dan Cara Mengatasinya

Cedera sering dialami oleh seorang atlet, seperti cedera goresan, robek pada ligamen, atau patah tulangatlit olahraga, tidak terkecuali dengan sindrom ini. Sindrom ini bermula dari adanya suatu kekuatan abnormal dalam level yang rendah atau ringan, namun berlangsung secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Jenis cedera ini terkadang memberikan respon yang baik bagi pengobatan sendiri. Tak ada yang menyangkal jika olahraga baik untuk kebugaran tubuh dan melindungi kita dari berbagai penyakit. Namun, berolahraga secara berlebihan dan mengabaikan aturan berolahraga yang benar, malah mendatangkan cedera yang membahayakan dirinya sendiri. Aktivitas yang salah ini karena pemanasan tidak memenuhi syarat, kelelahan berlebihan terutama pada otot, dan salah dalam melakukan gerakan olahraga. Kasus cedera yang paling banyak terjadi, biasanya dilakukan para pemula yang biasanya terlalu berambisi menyelesaikan target latihan atau ingin meningkatkan tahap latihan.

Cara yang lebih efektif dalam mengatasi cedera adalah dengan memahami beberapa jenis cedera dan mengenali bagaimana tubuh kita memberikan respon terhadap cedera tersebut. Juga, akan dapat untuk memahami tubuh kita, sehingga dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera, bagaimana mendeteksi suatu cedera agar tidak terjadi parah, bagaimana mengobatinya dan kapan meminta pengobatan secara profesional (memeriksakan diri ke dokter).

Kegiatan olahraga yang sekarang terus dipacu untuk dikembangkan dan ditingkatkan bukan hanya olahraga prestasi atau kompetisi, tetapi olahraga juga untuk kebugaran jasmani secara umum. Kebugaran jasmani tidak hanya punya keuntungan secara pribadi, tetapi juga memberikan keuntungan bagi masyarakat dan negara. Oleh karena itu kegiatan olahraga sekarang ini semakin mendapat perhatian yang luas.

Bersamaan dengan meningkatnya aktivitas keolahragaan tersebut, korban cedera olahraga juga ikut bertambah. Sangat disayangkan jika hanya karena cedera olahraga tersebut para pelaku olahraga sulit meningkatkan atau mempertahankan prestasi.

Cedera Olahraga” adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena olahraga, sehingga dapat menimbulkan cacat, luka dan rusak pada otot atau sendi serta bagian lain dari tubuh.

Cedera olahraga jika tidak ditangani dengan cepat dan benar dapat mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik, baik dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari maupun melakukan aktivitas olahraga yang bersangkutan. Bahkan bagi atlit cedera ini bisa berarti istirahat yang cukup lama dan mungkin harus meninggalkan sama sekali hobi dan profesinya. Oleh sebab itu dalam penaganan cedera olahraga harus dilakukan secara tim yang multidisipliner.

Cedera olahraga dapat digolongkan 2 kelompok besar :
a. Kelompok kerusakan traumatik (traumatic disruption) seperti : lecet, lepuh, memar, leban otot, luka, “stram” otot, “sprain” sendi, dislokasi sendi, patah tulang, trauma kepala-leher-tulang belakang, trauma tulang pinggul, trauma pada dada, trauma pada perut, cedera anggota gerak atas dan bawah.

b. Kelompok “sindroma penggunaan berlebihan” (over use syndromes), yang lebih spesifik yang berhubungan dengan jenis olahraganya, seperti : tenis elbow, golfer’s elbow swimer’s shoulder, jumper’s knee, stress fracture pada tungkai dan kaki.

Macam Cedera Olahraga

Didalam menangani cedera olahraga (sport injury) agar terjadi pemulihan seorang atlit untuk kembali melaksanakan kegiatan dan kalau perlu ke prestasi puncak sebelum cedera. Kita ketahui penyembuhan penyakit atau cedera memerlukan waktu penyembuhan yang secara alamiah tidak akan sama untuk semua alat (organ) atau sistem jaringan ditubuh, selain itu penyembuhan juga tergantung dari derajat kerusakan yang diderita, cepat lambat serta ketepatan penanggulangan secara dini.

Dengan demikian peran seseorang yang berkecimpung dalam kedokteran olahraga perlu bekal pengetahuan mengenai penyembuhan luka serta cara memberikan terapi agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah, sehingga penyembuhan serta pemulihan fungsi, alat dan sistem anggota yang cedera dapat dicapai dalam waktu singkat untuk mencapai prestasi kembali, maka latihan untuk pemulihan dan peningkatan prestasi sangat diperlukan untuk mempertahankan kondisi jaringan yang cedera agar tidak terjadi penecilan otot (atropi).
Agar selalu tepat dalam menangani kasus cedera maka sangat diperlukan adanya pengetahuan tentang macam-macam cedera.

Klasifikasi Cedera Olahraga

Secara umum cedera olahraga diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Cedera tingkat 1 (cedera ringan)
Pada cedera ini penderita tidak mengalami keluhan yang serius, namun dapat mengganggu penampilan atlit. Misalnya: lecet, memar, sprain yang ringan.

b. Cedera tingkat 2 (cedera sedang)
Pada cedera tingkat kerusakan jaringan lebih nyata berpengaruh pada performance atlit. Keluhan bias berupa nyeri, bengkak, gangguan fungsi (tanda-tanda inplamasi) misalnya: lebar otot, straing otot, tendon-tendon, robeknya ligament (sprain grade II).

c. Cedera tingkat 3 (cedera berat)
Pada cedera tingkat ini atlit perlu penanganan yang intensif, istirahat total dan mungkin perlu tindakan bedah jika terdapat robekan lengkap atau hamper lengkap ligament (sprain grade III) dan IV atau sprain fracture) atau fracture tulang.

d. Strain dan Sprain
Strain dan sprain adalah kondisi yang sering ditemukan pada cedera olahraga.
1. Strain
Straing adalah menyangkut cedera otot atau tendon. Straing dapat dibagi atas 3 tingkat, yaitu :
a) Tingkat 1 (ringan)
Straing tingkat ini tidak ada robekan hanya terdapat kondisi inflamasi ringan, meskipun tidak ada penurunan kekuatan otot, tetapi pada kondisi tertentu cukup mengganggu atlit. Misalnya straing dari otot hamstring (otot paha belakang) akan mempengaruhi atlit pelari jarak pendek (sprinter), atau pada baseball pitcher yang cukup terganggu dengan strain otot-otot lengan atas meskipun hanya ringan, tetapi dapat menurunkan endurance (daya tahannya).

b) Tingkat 2 (sedang)
Strain pada tingkat 2 ini sudah terdapat kerusakan pada otot atau tendon, sehingga dapat mengurangi kekuatan atlit.

c) Tingkat 3 (berat)
Straing pada tingkat 3 ini sudah terjadi rupture yang lebih hebat sampai komplit, pada tingkat 3 diperlukan tindakan bedah (repair) sampai fisioterapi dan rehabilitasi.

2. Sprain
Sprain adalah cedera yang menyangkut cedera ligament. Sprain dapat dibagi 4 tingkat, yaitu :
a) Tingkat 1 (ringan)
Cedera tingkat 1 ini hanya terjadi robekan pada serat ligament yang terdapat hematom kecil di dalam ligamen dan tidak ada gangguan fungsi.

b) Tingkat 2 (sedang)
Cedera sprain tingkat 2 ini terjadi robekan yang lebih luas, tetapi 50% masih baik. Hal ini sudah terjadi gangguan fungsi, tindakan proteksi harus dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kesembuhan. Imobilisasi diperlukan 6-10 minggu untuk benar-benar aman dan mungkin diperlukan waktu 4 bulan. Seringkali terjadi pada atlit memaksakan diri sebelum selesainya waktu pemulihan belum berakhir dan akibatnya akan timbul cedera baru lagi.

c) Tingkat 3 (berat)
Cedera sprain tingkat 3 ini terjadinya robekan total atau lepasnya ligament dari tempat lekatnya dan fungsinya terganggu secara total. Maka sangat penting untuk segera menempatkan kedua ujung robekan secara berdekatan.

d) Tingkat 4 (Sprain fraktur)
Cedera sprain tingkat 4 ini terjadi akibat ligamennya robek dimana tempat lekatnya pada tulang dengan diikuti lepasnya sebagian tulang tersebut.

Penyebab dan Pencegahan pada cedera olahraga
Cedera olahraga perlu diperhatikan terutama bagi para pelatih, guru pendidikan jasmani, maupun pemerhati olahraga khususnya yang mempunyai atlit cedera olahraga. Sekarang hendaknya kita satukan bahasa dahulu bahwa yang paling sental dalam pengelolaan cedera bukanlah tenaga medis tetapipelatih olahraga, yaitu orang yang paling dekat dengan atlit. Sebaik apapun tim medis disiapkan akan kalah dibandingkan dengan kita menyiapkan para pelatih olahraga yang tahu tentang olahraga.

Pulih tidaknya cedera sebagian besar tergantung tindakan pertama pada saat cedera. Cedera ringan tidak kalah berbahayanya dari cedera berat terhadap masa depan atlit. Dalam rangka persiapan menghadapi suatu event. Mengistirahatkan atlit boleh dikatakan mustahil karena waktu yang tersedia selalu terbatas. Disinilah muncul seni yang tinggi tentang pengelolaan atlit yang cedera.

Pelatih harus menyadari bahwa tiap olahraga mempunyai kecenderungan cedera yang berbeda. Sebagai pelatih, guru pendidikan jasmani haruslah mengetahui cara pencegahan ataupun pertolongan pertama secara benar. Banyak sekali penyebab-penyebab cedera olahraga yang perlu diperhatikan, sehingga para atlit dapat menepis atau menghindari kecenderungan untuk cedera olahraga.


Penyebab Cedera Olahraga
Beberapa faktor penting yang ada perlu diperhatikan sebagai penyebab cedara olahraga.
1. Faktor olahragawan/olahragawati
a. Umur
Faktor umur sangat menentukan karena mempengaruhi kekuatan serta kekenyalan jaringan. Misalnya pada umur 30-40 tahun raluman kekuatan otot akan relative menurun. Elastisitas tendon dan ligament menurun pada usia 30 tahun. Kegiatan-kegiatan fisik mencapai puncaknya pada usia 20-40 tahun.

b. Faktor pribadi
Kematangan (motoritas) seorang olahraga akan lebih mudah dan lebih sering mengalami cedera dibandingkan dengan olahragawan yang sudah berpengalaman.

c. Pengalaman
Bagi atlit yang baru terjun akan lebih mudah terkena cedera dibandingkan dengan olahragawan atau atlit yang sudah berpengalaman.

d. Tingkat latihan
Betapa penting peran latihan yaitu pemberian awal dasar latihan fisik untuk menghindari terjadinya cedera, namun sebaliknya latihan yang terlalu berlebihan bias mengakibatkan cedera karena “over use”.

e. Teknik
Perlu diciptakan teknik yang benar untuk menghindari cedera. Dalam melakukan teknik yang salah maka akan menyebabkan cedera.

f. Kemampuan awal (warming up)
Kecenderungan tinggi apabila tidak dilakukan dengan pemanasan, sehingga terhindar dari cedera yang tidak di inginkan. Misalnya : terjadi sprain, strain ataupun rupture tendon dan lain-lain.

g. Recovery period
Memberi waktu istirahat pada organ-organ tubuh termasuk sistem musculoskeletal setelah dipergunakan untuk bermain perlu untuk recovery (pulih awal) dimana kondisi organ-organ itu menjadi prima lagi, dengan demikaian kemungkinan terjadinya cedera bisa dihindari.

h. Kondisi tubuh yang “fit”
Kondisi yang kurang sehat sebaiknya jangan dipaksakan untuk berolahrag, karena kondisi semua jaringan dipengaruhi sehingga mempercepat atau mempermudah terjadinya cedera.

i. Keseimbangan Nutrisi
Keseimbangan nutrisi baik berupa kalori, cairan, vitamin yang cukup untuk kebutuhan tubuh yang sehat.

j. Hal-hal yang umum
Tidur untuk istirahat yang cukup, hindari minuman beralkohol, rokok dan yang lain.

2. Peralatan dan Fasilitas
Peralatan : bila kurang atau tidak memadai, design yang jelek dan kurang baik akan mudah terjadinya cedera.

Fasilitas : kemungkinan alat-alat proteksi badan, jenis olahraga yang bersifat body contack, serta jenis olahraga yang khusus.

3. Faktor karakter dari pada olahraga tersebut
Masing-masing cabang olahrag mempunyai tujuan tertentu. Missal olahraga yang kompetitif biasanya mengundang cedera olahraga dan sebagainya, ini semua harus diketahui sebelumnya.

Pencegahan Cedera
Mencegah lebih baik daripada mengobati, hal ini tetap merupakan kaidah yang harus dipegang teguh. Banyak cara pencegahan tampaknya biasa-biasa saja, tetapi masing-masing tetaplah memiliki kekhususan yang perlu diperhatikan.
1. Pencegahan lewat keterampilan
Pencegahan lewat keterampilan mempunyai andil yang besar dalam pencegahan cedera itu telah terbukti, karena penyiapan atlit dan resikonya harus dipikirkan lebih awal. Untuk itu para atlit sangat perlu ditumbuhkan kemampuan untuk bersikap wjar atau relaks. Dalam meningkatkan atlit tidak cukup keterampilan tentang kemampuan fisik saja namun termasuk daya pikir, membaca situasi, mengetahui bahaya yang bisa terjadi dan mengurangi resiko. Pelatih juga harus mampu mengenali tanda-tanda kelelahan pada atlitnya, serta harus dapt mengurangi dosis latihan sebelum resiko cedar timbul.
a) Mengurangnya antusiasme atau kurang tanggap
b) Kulit dan otot terasa mengembang
c) Kehilangan selera makan
d) Gangguan tidur, sampai bangun masih terasa lelah
e) Meningkatnya frekuensi jantung saat istirahat
f) Penurunan berat badan
g) Melambatnya pemulihan
h) Cenderung menghindari latihan atau pertandingan

2. Pencegahan lewat Fitness
Fitness secara terus menerus mampu mencegah cedera pada atlit baik cedera otot, sendi dan tendo, serta mampu bertahan untuk pertandingan lebih lama tanpa kelelahan.
a. Strength
Otot lebih kuat jika dilatih, beban waktu latihan yang cukup sesuai nomor yang diinginkan untuk. Untuk latihan sifatnya individual, otot yang dilatih benar-benar tidak mudah cedera.

b. Daya tahan
Daya tahan meliputi endurance otot, paru dan jantung. Daya tahan yang baik berarti tidak cepat lelah, karena kelelahan mengundang cedera.

c. Pencegahan lewat makanan
Nutrisi yang baik akan mempunyai andil mencegah cedera karena memperbaiki proses pemulihan kesegaran diantara latihan-latihan.
Makan harus memenuhi tuntutan gizi yang dibutuhkan atlit sehubungan dengan latihannya.
Atlit harus makan-makanan yang mudah dicerna dan yang berenergi tinggi kira-kira 2,5 jam sebelum latihan atau pertandingan.
Pencegahan lewat Warming up ada 3 alasan kenapa warm up harus dilakukan :
• Untuk melenturkan (stretching) otot, tendon dan ligament utama yang akan dipakai.
• Untuk menaikkan suhu terutama bagian dalam seperti otot dan sendi.
• Untuk menyiapkan atlit secara fisik dan mental menghadapi tugasnya.

d. Pencegahan lewat lingkungan
Banyak terjadi bahwa cedera karena lingkungan. Seorang atlit jatuh karena tersandung sesuatu (tas, peralatan yang tidak ditaruh secara baik) dan cedera. Harusnya memperhatikan peralatan dan barang ditaruh secara benar agar tidak membahayakan.

e. Peralatan
Peralatan yang standar punya peranan penting dalam mencegah cedera. Kerusakan alat sering menjadi penyebab cedera pula, contoh yang sederhana adalah penggunaan pelindung tangan kaki yang tidak layak pakai dalam Taekwondo, berakibat tidak maksimalnya pelindung tersebut dalam meredamimpact akibat benturan.

f. Medan
Medan dalam menggunakan latihan atau pertandingan mungkin dari alam, buatan atau sintetik, keduanya menimbulkan masalah. Alam dapat selalu berubah-ubah karena iklim, sedang sintetik yang telah banyak dipakai juga dapat rusak. Yang terpenting atlit mampu menghalau dan mengantisipasi hal-hal penyebab cedera.

g. Pencegahan lewat pakaian
Pakaian sangat tergantung selera tetapi haruslah dipilih dengan benar, seperti kaos, celana, kaos kaki, perlu mendapat perhatian. Misalnya celana jika terlalu ketat dan tidak elastis maka dalam melakukan gerakan juga tidak bebas. Khususnya atletik, sehingga menyebabkan lecet-lecet pada daerah selakangan dan bahkan akan mempengaruhi penampilan atlit.

h. Pencegahan lewat pertolongan
Setiap cedera memberi tiap kemungkinan untuk cedera lagi yang sama atau yang lebih berat lagi. Masalahnya ada kelemahan otot yang berakibat kurang stabil atau kelainan anatomi, ketidakstabilan tersebut penyebab cedera berikutnya. Dengan demikian dalam menangani atau pemberian pertolongan harus kondisi benar dan rehabilitasi yang tepat pula.

i. Implikasi terhadap pelatih
Sikap tanggung jawab dan sportifitas dari pelatih, official, tenaga kesehatan dan atlitnya sendiri secara bersama-sama. Yakinkan bahwa atlitnya memang siap untuk tampil, bila tidak janganlah mencoba-coba untuk ditampilkan dari pada mengundang permasalahan. Sebagai pelatih juga perlu memikirkan masa depan atlit merupakan faktor yang lebih penting.

Perawatan dan Pengobatan cedera olahraga Dalam melakukan perawatan dan pengobatan cedera olahraga terlebih dahulu mengetahui dan apa yang harus dikerjakan. Terdapat pendarahan tidak, fruktur tulang (patah tulang) dan sebagainya, atau mungkin terjadi kerusakan pembuluh darah kecil atau besar (pendarahan dibawah kulit) di daerah itu. Bila ini terjadi akan ada warna ungu, nyeri dan bengkak.

Penanganan pendarahan
Penanganan cedera dinilai lewat tingkatan cedera berdasarkan adanya pendarahan lokal.
1. Akut (0-24 jam)
Terjadi cedera antara saat kejadian sampai proses pendarahan berhenti, biasanya samapai 24 jam. Dalam pertolongan yang benar dapat mempersingkat periode ini.

2. Sub-Akut (24-48 jam)
Pada saat masa akut telah berakhir, pendarahan telah berhenti, tetapi bisa berdarah kembali. Bila pertolongan tidak benar dapat kembali ke tingkat akut dan berdarah kembali.

3. Tingkat lanjut (48 jam sampai lebih)
Pendarahan telah berhenti, dan kecil kemungkinan kembali ke tingkat akut, pada saat ini penyembuhan telah mulai. Dengan pertolongan yang baikmasa ini dapat mempersingkat. Pelatih harus sangat mahir dalam hal ini agar tahu kapan harus meminta pertolongan dokter.

Penanganan pertama
Pulihnya atlit dan mampu aktif kembali sangat tergantung dari keputusan yang dibuat saat terjadi cedera, serta pertolongan yang diberikan. Bila dokter tidak ada, maka terpaksa pelatih harus memutuskan sendiri, keadaan ini paling banyak berlaku.

Pelatih harus mampu memutuskan apakah atlit terus atau berhenti, untuk cedera yang berat keputusannya sangat mudah diambil, tetapi untuk cedera yang ringan keputusannya menjadi sangat sulit. Bila ragu istirahatkan atlit anda, pelatih sebaiknya mampu melakukan pemeriksaan praktis fungsional dilapangan.

Penanganan rehabilitasi medik
Pada terjadinya cedera olahraga upaya rehabilitasi medik yang sering digunakan adalah :
1. Pelayanan spesialistik rehabilitasi medik
2. Pelayanan fisioterapi
3. Pelayanan alat bantu (ortesa)
4. Pelayananpengganti tubuh (protesa)

Penanganan rehabilitasi medik harus sesuai dengan kondisi cedera.
a. Penanganan rehabilitasi medik pada cedera olahraga akut.
Cedera akut ini terjadi dalam waktu 0-24 jam. Yang paling penting adalah penangananya. Pertama adalah evaluasi awal tentang keadaan umum penderita, untuk menentukan apakah ada keadaan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Bila ada tindakan pertama harus berupa penyelamatan jiwa. Setelah diketahui tidak ada hal yang membahayakan jiwa atau hal tersebut telah teratasi maka dilanjutkan upaya yang terkenal yaituRICE :
R – Rest : diistirahatkan adalah tindakan pertolongan pertama yang esensial penting untuk mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut.

I – Ice : terapi dingin, gunanya mengurangi pendarahan dan meredakan rasa nyeri.

C – Compression : penekanan atau balut tekan gunanya membantu mengurangi pembengkakan jaringan dan pendarahan lebih lanjut.

E – Elevatin : peninggian daerah cedera gunanya mencegah statis, mengurangi edema (pembengkakan) dan rasa nyeri.

b. Penanganan rehabilitasi pada cedera olahraga lanjut
Pada masa ini rehabilitasi tergantung pada problem yang ada antara lain berupa :
• Pemberian modalitas terapi fisik
Terapi dingin :
Cara pemberian terapi dingin sebagai berikut :
1. Kompress dingin
Teknik : potongan es dimasukkan dalam kantong yang tidak tembus air lalu kompreskan pada bagian yang cedera.
Lamanya : 20-30 menit dengan interval kira-kira 10 menit.

2. Masase es
Tekniknya dengan menggosok-gosokkan es yang telah dibungkus dengan lama 5-7 menit, dapat diulang dengan tenggang waktu 10 menit.

3. Pencelupan atau peredaman
Tekniknya yaitu memasukkan tubuh atau bagian tubuh kedalam bak air dingin yang dicampur dengan es. Lamanya 10-20 menit.

4. Semprot dingin
Tekniknya dengan menyemprotkan kloretil atau fluorimethane kebagian tubuh yang cedera.

Terapi panas :
Pada umumnya toleransi yang baik pada terapi panas adalah bila diberikan pada fase sub akut dan kronis dari suatu cedera, tetapi panas juga dapat diberikan pada keadaan akut. Panas yang kita berikan ketubuh akan masuk atau berpenetrasi kedalamnya.

Terapi air (Hydroterapy)
Pada sebagian kasus pemberian terapi air akan banyak menolong. Terapi air dipilih karena adanya efek daya apung dan efek pembersihan. Jenis terapi ini dapat kita berikan dengan memakai bak atau kolam air. Teknik lain terapi air adalah “contrast bath” yaitu dengan menggunakan dua buah bejana. Satu buah diisi air hangat suhu 40,5-43,3 C dan satunya lagi diisi air dingin dengan suhu 10-15 C. anggota gerak yang cedera bergantian masuk ke bejana secara bergantian dengan jarak waktu.

Perangsangan listrik
Perangsangan listrik mempunyai efek pada otot yang normal maupun otot yang denervasi. Efek rangsangan listrik pada otot normal antara lain relaksasi otot spasme, re-edukasi otot, mengurangi spastisitas dan mencegah terjadinya trombloflebitis. Sedang pada otot denervasi efeknya meliputi menunda progrese atropi otot, memperbaiki sirkulasi darah dan nutrisi.

Masase
Dengan menggunakan masase yang lembut dan ringan, kurang lebih satu minggu setelah trauma mungkin akan dapat mengatasi rasa nyeri tersebut. Dengan syarat diberikan dengan betul dan dengan dasar ilmiah akan efektif untuk mengurangi bengkak dan kekakuan otot.

• Pemberian terapi latihan
Waktu untuk memulai terapi latihan tergantung pada macam dan derajat cederanya. Pada cedera otot misalnya terjadi kerusakan atau robekan serabut otot bagian central memerlukan waktu pemulihan 3 kali lebih lama dibandingkan dengan robeknya otot bagian perifer. Sedangkan cedera tulang, persendian (ligament) memerlukan waktu yang lebih lama.
Terapi latihan yang dapat diberikan, berupa :
1. Latihan luas gerak sendi
2. Latihan peregangan
3. Latihan daya tahan
4. Latihan yang spesifik (untuk masing-masing bagian tubuh)

• Pemberian ortesa (alat Bantu tubuh)
Pada terjadinya cedera olahraga yang akut ortesa terutama berfungsi untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan dan melindungi dari cedera ulangan. Pada fase berikutnya ortesa dapat berfungsi lebih banyak, antara lain : ortesa leher, dan support pada anggota gerak bawah. Mencegah terjadinya deformitas dan meningkatkan fungsi anggota gerak yang terganggu.

• Pemberian protesa (pengganti tubuh)
Protesa adalah suatu alat Bantu yang diberikan pada atlit yang mengalami cedera dan mengalami kehilangan sebagian anggota geraknya. Fungsi dari alat ini adalah untuk menggantikan bagian tubuh yang hilang akibat dari cedera tersebut.




Dikutip dari:

Paul M. Taylor, dkk. (2002). Mencegah dan Mengatasi Cedera Olahraga. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.

Andun Sujidandoko. (2000). Perawatan dan Pencegahan Cedera. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional .
Baca selengkapnya
Tips Sederhana Melatih Kaki Bergerak Cepat [Taekwondo]

Tips Sederhana Melatih Kaki Bergerak Cepat [Taekwondo]



Malam sobat, kali ini mimin akan share Agar kaki kalian melecut dan keras saat melakukan tendangan, langsung saja ,Nih saya berikan beberapa tips kepada Tae kwon Do-in agar dapat bergerak lebih lincah  (khususnya atlet yang berkelebihan berat badan).
.
1. Sering-sering bersepeda, karena dapat mengencangkat otot-otot paha dan betis.
2. Lari, lari membuat ototo-otot menjadi kencang dan lincah.
3. Latihan naik turun tangga (tangga undakan). Pilih yang anak tangganya banyak, terus coba kamu lari sekuat dan secepat yang kamu bisa.
4. Latihan menendang dengan menggunakan beban. Coba kamu cari ban motor bagian dalam, terus potong menjadi panjang dan bikin menjadi 2 lembar, ikat 1 di kaki kiri kamu, terus ujungnyaikat di lantai beton. ikat 1 lagi di kaki kananmu, ujungnya ikat lagi di lantai beton (kasih jarak antara 1 sama 2 tali).
nah... Coba kamu berdiri sampai ujung karet menegang, terus kamu latihan menendang sekuat tenaga.
5. Yang terpenting di dalam bertae kwon do tuh adalah "refleks". kamu harus tahu tendangan apa yang bakal di keluarin lawan kamu dan kamu harus tahu apa yang akan kamu lakukan sebelum dia ngelancarin tendangannya (apakah mundur, bertahan, atau balas menyerang). Kalo kamu lengah kamu kehilangan 1 point. Jadi, latihan yang bagus buat ngelatih gerakan refleks adalah latihan dengan 2 orang mengginakan alat bantu latih tendang.
 Coba kamu suruh teman kamu pegang 2 alat bantu tendang, dan suruh dia mengeluarkan secara tiba-tiba (tanpa aba-aba) dan kamu harus bergerak cepat menendang saat teman kamu ngeluarin itu alat.
6. Cara yang terakhir, sering-sering latihan sparring, itu juga ngelatih gerak reflekskamu..

Sekian~
Baca selengkapnya
Kata-Kata yang Sering di Gunakan Saat Taekwondo

Kata-Kata yang Sering di Gunakan Saat Taekwondo


     Saya akan menjelaskan sedikit mengenai kata-kata dasar yang sering di gunakan dalam ber-Tae Kwon Do mulai dari terminologi Tae Kwon Do, gerakan-gerakan dasar seperti Pukulan, Tendangan, dan Tangkisan.


TERMINOLOGI TAE KWON DO 
Sabeum = Instruktur
  1. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  2. Seonbae = Senior
  3. Hubae = Junior
  4. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  5. Muknyeom = Meditasi
  6. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  7. Ti = Sabuk Latihan
  8. Oen = Kiri
  9. Oreon = Kanan
  10. Joonbi = istirahat
  11. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
  12. Kalryeo = Stop (Sementara)
  13. Keysok = Lanjutkan
  14. Keuman = Selesai
  15. A Nee = Tidak
  16. Yee = Ya
  17. Eolgol = Sasaran atas (Kepala)
  18. Moumtong = Sasaran tengah (Badan)
  19. Arae = Sasaran bawah (Pinggang kebawah)
  20. Kyungrye = Hormat
  21. Chariot = Mempersiapkan Diri
  22. Nici= Sekian
  23. Belci Ki Manisi = Tempat Istirahat
  24. Menicip = Pengawas Taekwondo
  25. Dobeon = Dua Kali
  26. Sambeon = Tiga Kali
  27. Illjang = Satu
  28. Yeejang = Dua
  29. Samjang = Tiga
  30. Sahjang = Empat
  31. Ohjang = Lima
  32. Yukjang = Enam
  33. Chiljang = Tujuh
  34. Paljang = Delapan

GERAKAN DASAR DALAM BER-TAE KWON DO 
Pukulan 
  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan dengan Sasaran
  • Momtong Jireugi = Pukulan Mengarah ke Tengah (Pukulan Mengarah ke Ulu Hati)
  • Are Jireugi = Pukulan ke bawah
  • Oreon Jireugi = Pukulan Dengan Tangan Kanan Yang Dilakukan Sambil Menendang (ap chagi)
  • Eolgol Jireugi = Pukulan ke Atas (kulan Mengarah ke Kepala)
  • Hengek = Menunduk
  • Ap Joonbi = Siap
  • Tumbuh Jireugi = Tumbuh Noh

Tendangan 
  • Ap Chagi = Tendangan depan ke arah perut menggunakan kaki depan
  • Dollyo Chagi = Tendangan dari arah samping
  • Yeop Chagi = Tendangan samping menggunakan pisau kaki
  • Dwi Chagi = Tendangan belakang
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan belakang yang dilakukan sambil melompat
  • Twieo Yeop Chagi = Tendangan samping yang dilakukan sambil melompat
  • Goley/nare chagi = Tendangan ganda
  • Sip Chagi An Chagi = Tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • Penriyti Chagi = Tendangan keliling.
  • Dwi Hurigi = Tendangan berputar melalui belakang.
  • Del'o chigi = Tendangan mencangkul ke arah kepala menggunakan tumit
 Tangkisan 
  • Aremagi = Tangkisan ke arah bawah untuk menangkis tendangan
  • Eolgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
  • Bakat Momtong Bakat Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Bakat Momtong An Magi = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Magi = tangkisan dari arah luar.
  • Bina Magi an magi = tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  • An palmok montong bakat magi = tangkisan ke arah lengan bawah
  • Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)
  • Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)
  • Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
  • Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan)
  • Kawi Makki (tangkisan menggunting)
  • Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)
  • Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)
  • Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah)
  • Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

TagSearch : Kata-Kata Taekwondo | Kata yang sering di ucapkansaat taekwondo | 
Baca selengkapnya

Menambah Command Pada Quick Access Toolbar Microsoft Word


kali ini mengenai Cara Menambah Command pada Quick Access Toolbar Microsoft Word. Apa kegunaan dari QuickAccess Toolbar tersebut?? QuickAccess Toolbar yang ada di microsoft Word 2007 atau 2010 bisa mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan maupun melaksanakan sebuah perintah di Microsoft Word. Dengan adanya tombol command di Quick Access Toolbar kita tidak perlu membuka menu ribbon tempat command berada. Selain itu, kelebihan penggunaan Quick Access Toolbar adalah kita juga bisa menambah command atau perintah yang tidak ditampilkan pada ribbon yang telah disediakan oleh Microsoft Word. Berikuut ini cara menambah command di Quick Access Toolbar Microsoft Word:

Cara Menambah Command pada Quick Access Toolbar Ms Word

1. Klik tombol untuk Customize Quick Access Toolbar yang lokasinya berada di sebelah kanan Quick Access Toolbar dan sejajar dengan Judul Dokumen yang sedang diedit.
2. Dari popup menu yang ditampilkan pilih item More Commands untuk menampilkan pemilihan Kustomisasi pada dialog Word Options.
Gambar: Cara menambahkan tombol atau command ke dalam Quick Access Toolbar di  Microsoft Word
3. Pada Dialog Word Options untuk Quick Access Toolbar, dari berbagai pilihan yang ada pilih salah satu jenis command yang anda inginkan pada kotak Choose commands from. Misalkan kita ingin menambahkan command yang tidak ada di ribbon, maka pada kotak Choose commands from pilih itemCommands Not in the Ribbon.
4. Dari daftar command yang ada pilih salah satu diantaranya, misalkan kita memilih command Word Underline, yakni perintah untuk memberikan garis bawah (underline) hanya untuk kata-katanya saja, tidak termasuk untuk spasi.
5. Kemudian klik tombol Add atau double click item Word Underline tersebut untuk menambahkan command pada Quick Access Toolbar.
6. Lakukan kembali langkah 3, 4 dan 5 secara berulang bila anda ingin memenambahkan command yang lain pada Quick Access Toolbar.
7. Setelah selesai, klik tombol OK untuk menyimpan konfigurasi yang baru.
Gambar: Cara menambahkan command atau perintah baik yang ada di ribbon maupun command yang tidak ada di ribbon ke dalam Quick Access Toolbar di  Microsoft Word
Bila anda ingin dengan cepat menambah command yang ada di ribbon, klik kanan pada tombol command tersebut kemudian pilih Add to Quick Access Toolbar. Jangan terlalu banyak menambah command pada Quick Access toolbar sebab dengan semakin banyak tombol command maka anda akan relatif membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mencari sebuah tombol di Quick Access Toolbar.
Baca selengkapnya

Cara Memperbaiki File Word Corrupt Dengan Fitur Open And Repair


Kali ini cara dasar atau awal ketika dokumen atau file word anda mengalami masalah atau Corrupt. Ok langsung ja caranya adalah sebagai berikut:
1. Secara default Microsoft Word mempunya fitur sederhana untuk memperbaiki file dokumen word yang corrupt atau rusak, fitur ini dapat ditemukan di menu Open —> Open and Repair atau dapat melalui short keyCTRL + O.
2. Langkah pertama, jalankan aplikasi MS Word, kemudian tekan CTRL + Odan klik sekali di dokumen yang rusak. Pada tombol open, klik tanda panah hitam dan pilih Open and Repair. Maka sistem akan mencoba untuk memperbaiki file yang rusak tersebut dan setelah proses perbaikan selesai dokumen akan terbuka. Tetapi jika masih Anda lihat tampilan seperti gambar di atas, berarti proses perbaikan dengan cara ini gagal, untuk meyakinkan coba sekali lagi.
Membuka file Word yang Corrupt
Itulah tips microsoft word Cara Memperbaiki File Word Corrupt Dengan Fitur Open and Repair.
Baca selengkapnya

Nama Asli L [Death Note]


L, dengan hanya memakai inisial ini dan penulis manganya yang tak menyebutkan nama asli tkoh ini di debut manganya, para fans detektif manis ini jadi membuat banyak spekulasi sendiri tentang nam asli L. ada yang bilang namanya adalah L Ryuuzaki, ada juga yang bilang Lawliet Ryuuzaki, dan lainnya. Anak jenius dari Wammy House ini memang tak pernah menyebutkan, atau pun dibahass oleh orang lain, siapa nama aslinya. Semua hanya menyebutnya L.

Namun akhirnya terjawab sudah, nama asli tokoh ini melalui movienya yang berjudul Deathnote: The Last Name. Movie ini menceritakan kisah kematian Kira dengan alur yang berbeda, begitu pula dengan kematian L. Meskipun menggunakan ending yang berbeda dengan manga dan animenya, inti cerita yang ditampilkan sama dengan cerita yang ada di manga. Kira mendapat deathnote, ingin membersihkan dunia, ketemu L, ada Misa, tertangkap, Remu mati, dan baru di sinilah cerita mulai beda. :)

Ini dia untuk bukti tentang nama L.




Nah, sebagai tambahan. Ada juga bukti yang tertera jelas di buku DEATHNOTE: How to Read, DN yang volume 13. Di online juga bisa baca kok. :D. Di situ kan ada tuh identitas para pemerannya. :) Nih, 

Kelihatan kan, tulisan L lawlietnya? :)

Nah, ada juga yang punya spekulassi seperti ini.
Musuh L kan Raito. Dalam bahasa Inggris, Raito dibaca Light. Buat yang baru mengenal DN, jangan bingung ya, siapa nama tokoh antagonis lawan L ini. :P
Pemberian nama Lawliet ini dikatakan sebagai LOW + LIGHT yang menjadi lawan dari LIGHT. Begitu. :D (sumber) Kreatif juga yah. :D
Baca selengkapnya

April 13, 2013

Download Game Virtual Cop 2


Virtua Cop 2Virtual Cop 2 adalah sebuah game arcade yang dirilis pada tahun 1995 dan dikembangkan oleh Sega, studio AM2. Dia porting sistem home pada Sega Saturn pada tahun 1996. Setelah diluncurkan pada PC pada tahun 1997, dan Sega Dreamcast pada tahun 2000. Dia kemudian digabungkan dengan Cop Virtua di Virtua Cop: Elite Edition untuk PlayStation 2 pada tahun 2002.

Permainan virtual Cop 2 game yang menceritakan misi polisi untuk membasmi para perampok dan membebaskan sandera di bank, kapal, dan yang ada di kereta.

Seorang detektif di departemen pemain menemukan operasi senjata ilegal berjalan dan bisa melacaknya kembali ke sindikat kejahatan yang kuat bernama EVL Inc Ia mengumpulkan sejumlah besar bukti dan siap untuk membawa mereka ke bawah, tapi ia ditemukan dan dibunuh.

Beberapa bukti yang berhasil membuat jalan kembali ke kantor pusat dan gugus tugas ditempatkan pada kasus ini. Polisi Michael James Hardy dan Cools harus menghadapi bahwa organisasi yang dipimpin oleh Joe Fang dan nya Kong, Raja, dan atasan.

Pemain mengasumsikan peran polisi dalam perspektif orang pertama dan menggunakan senjata ringan untuk menembak penjahat dan maju melalui permainan, hukuman bagi warga sipil menembak.

Pemain juga bisa menembak powerups yang memberinya pistol atau senjata nyawa hilang jika pemain terkena, tetapi tidak jika ia menembak seorang warga sipil.

Virtua Cop terkenal untuk grafis poligonal penggunaan nya, yang kemudian digunakan dalam kedua DPR dari Krisis Mati dan waktu, bukan sprite dua dimensi yang populer untuk permainan sebelumnya dalam genre yang sama. Hal ini juga terkenal karena menjadi salah satu game pertama yang memungkinkan pemain untuk menembak melalui kaca. Namanya berasal dari gaya grafis, yang sebelumnya digunakan di Virtua Fighter, Virtua Racing dan Virtua Striker.

0) Memulai Permainan

Ketika Anda memulai permainan, Anda dapat menggunakan "menembak" atau "start" tombol. Untuk melihat kunci apa yang ditugaskan untuk "mulai" tombol, lihat Setting Perangkat [F7], pilih perangkat yang digunakan dan tekan berikutnya. Untuk mengaktifkan menu bar, tekan tombol ALT.

1) Segarkan

Ulangi prosedur yang diuraikan dalam pertandingan sebelumnya karena beberapa petunjuk
memerlukan klik ganda pada tombol Reload. Namun, dalam versi final
permainan, ulang hanya membutuhkan satu klik.

2) 3-Tombol Mouse

Untuk 3-tombol pengguna mouse, sebagai fungsi dari Game tombol tengah mouse Mulai
tombol, dan Jeda / Resume tombol saat bermain.

3) "Cheat" Penalti Option

Hukuman untuk menggunakan pilihan tersembunyi yang muncul dalam menu pengaturan pertandingan setelah kondisi tertentu telah terpenuhi awalnya skor nol. Telah berubah menjadi tidak mampu untuk memasukkan nama dari nama entri.
 Link Download : Klik di sini
Password : ak8cyber.blogspot.com
Baca selengkapnya
All Japanese Emoticons

All Japanese Emoticons


All Japanese Emoticons



Angry Japanese Emoticons

(*≧m≦*)(>_<)(,,#゚Д゚)
ヽ(o`皿′o)ノo(>< )oo( ><)o
ヽ(≧Д≦)ノ(>д<)(;≧皿≦)
[○・`Д´・○]ヽ(#`Д´)ノΣ(-`Д´-ノ;)ノ
(((p(>o<)q)))(/゚Д゚)/(¬д¬。)
ヽ(#`Д´)ノ (¬、¬) (;¬_¬)
 (;¬_¬) (;¬д¬) (≧σ≦)
 o(-`д´- 。) ヽ(●-`Д´-)ノ (* ̄m ̄)
 (´Д`) (; ̄Д ̄) (¬_¬)ノ
(#`д´)ノ(」゜ロ゜)」Σ(▼□▼メ)
(━┳━ _ ━┳━)(┳◇┳){{|└(>o< )┘|}}
\(@O@)/(≧▼≦;)\(〇O〇)/
s(・`ヘ´・;)ゞ(▼へ▼メ)\(`O´θ/
θ\(;¬_¬) ヽ(`⌒´メ)ノ 凸(-0-メ)
 凸(`△´+) 凸(`0´)凸 凸(`⌒´メ)凸
 \(`0´)/ -`д´- (>人<)
щ(ಠ益ಠщ)(ノಠ益ಠ)ノщ(ಥДಥщ)
o(≧o≦)o (⋋▂⋌)(◣_◢)
ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗᕦ(ò_óˇ)ᕤ( ಠ ಠ )
 (¬▂¬) (¬_¬)ಥ⌣ಥ
ಠ_ಠ

Apologizing Emoticons

m(_ _)mm(._.)mm(._.)m
(ノ´д`)(シ_ _)シ<(_ _)>
<(。_。)> m(_ _;;m m(¬0¬)m

Bear Emoticons

( ̄(エ) ̄)(。・ω・。)(●`・(エ)・´●)
(*ノ・ω・)川´・ω・`川( (ミ´ω`ミ))
ヾ(T(エ)Tヽ)\(・`(ェ)・)/⊂(ο・㉨・ο)⊃
(^(エ)^)(^(I)^)( ̄(エ) ̄)ノ
⊂( ̄(工) ̄)⊃⊂(^(工)^)⊃⊂(・(ェ)・)⊃
(* ̄(エ) ̄*)ヾ(´(エ)`ノ゙(/(エ)\)
⊂( ̄(エ) ̄)⊃ “(`(エ)´)ノ (`(エ)´)ノ
 (ó㉨ò)(♥ó㉨ò)ノ♡ (/-(エ)-\)
 (´(エ)`) ヽ( ̄(エ) ̄)ノ (/ ̄(エ) ̄)/
⊂(◎(工)◎)⊃(● ̄(エ) ̄●) 《/( ̄(エ) ̄)ゞ》
⁝⁞⁝⁞ʕु•̫͡•ʔु☂⁝⁞⁝⁝  (✪㉨✪)

Cat Emoticons

(=^・ェ・^=)(=^‥^=)(=^・^=)
V(=^・ω・^=)v(=`ω´=)o(^・x・^)o
\(=^‥^)/’`( =①ω①=)d(=^・ω・^=)b
(=TェT=)(=;ェ;=)ヽ(=^・ω・^=)丿
(=^・ω・^)y=(^-人-^)ヽ(^‥^=ゞ)
(^・ω・^ )(=^-ω-^=)b(=^‥^=)o
(.=^・ェ・^=)(=´∇`=)ヾ(=゚・゚=)ノ
~(=^‥^)ノ~(=^‥^)/(=xェx=)
(=;ェ;=)(=`ェ´=)(^・o・^)ノ”
(^._.^)ノ└(=^‥^=)┐=’①。①’=

Confused Emoticons

(´・_・`)(◎_◎;)(`_´)ゞ
(◎-◎;)(・_・ヾ( ̄(エ) ̄)ゞ
(-_-)ゞ゛(‘◇’)?ヽ(゜Q。)ノ?
(´`;) ?【・ヘ・?】【・_・?】
( ・◇・)?(゜-゜)ヾ(´・ ・`。)ノ”
「(゚ペ)( ?´_ゝ`)o(´^`)o
(´−`) ンー(」゚ペ)」(•ิ_•ิ)?
「(°ヘ°)(。ヘ°)ヽ(゜Q。)ノ?
(´`;) ?〈(゜。゜)(゜。゜)
く(^_・)ゝ(^~^;)ゞ ٩(͡๏̯͡๏)۶
٩(̾●̮̮̃̾•̃̾)۶(⊙_◎) ಠ_ರೃ

Dancing Emoticons

ヘ(^_^ヘ)(ノ^_^)ノo(^^o)
(o^^)o(ノ´_ゝ`)ノヾ(^ ^ゞ
(ノ‥)ノ( ノ^ω^)ノ゚ヾ(*´∇`)ノ
ヾ(・ω・*)ノ(*ノ´□`)ノ。(⌒∇⌒。)
(。⌒∇⌒)。〜( ̄▽ ̄〜)(〜 ̄▽ ̄)〜
〜(^∇^〜)(〜^∇^)〜〜( ̄△ ̄〜)
(〜 ̄△ ̄)〜┗(`ー´)┓┏(`ー´)┛
┗(^0^)┓┏(^0^)┛(ノ ̄ー ̄)ノ
ヘ( ̄ー ̄ヘ)ヘ( ̄ω ̄ヘ)(ノ ̄ω ̄)ノ
ヘ(^o^ヘ)(ノ^o^)ノヾ(-_- )ゞ
ヾ(@^∇^@)ノ(ノ≧∀≦)ノ\(^ω^\)
(ノ゚▽゚)ノヽ(゚ー゚*ヽ)ヽ(*゚ー゚*)ノ
(ノ*゚ー゚)ノヽ(*´Д`*)ノ(o´・_・)っ
ヾ(*д*)ノ゛ヽ(°◇° )ノヽ( °◇°)ノ
(ノ°ο°)ノ(ノ・o・)ノヾ(^^ゞ)
ヾ(゚∀゚ゞ)ヽ(´ー`)ノヾ(*⌒ヮ⌒*)ゞ
〈( ^.^)ノ┌(★o☆)┘└(★o★)┐
♪(┌・。・)┌

Dead Emoticons

(x_x;)(*_*)(×_×;)
(×_×#(#+_+)(+_+)
ヾ(×× ) ツ(Ω_Ω)へ(>_<へ)
(*0*;)(u_u) (✖╭╮✖)
(º_º)٩(×̯×)۶(ñ_ñ)
(o_-)

Defeat of Surrender Emoticons

\(--)/\(-___________-;)//(;-_-)
~(>_<。)\((-_-))(ー△ー;)
(◎ー◎;)(/ _ ; )(o_ _)o
ヘ( ̄  ̄;ヘ)(;*´Д`)ノ(ノ_ _)ノ
ヘ(_ _ヘ)(ノ ̄д ̄)ノ(;-_-)ノ
o(-_-;*)ヘ(;´Д`ヘ)(;-_-)/
(oT-T)尸ヘ(´o`)ヘ(一。一;;)
(ノ#-_-)ノ(~~~)y-(~。~;)
( -。-)

Dog Emoticons

Uo・ェ・oU∪・ω・∪U。・ェ・。U
▽・ω・▽▽・w・▽U^皿^U
v・。・VUTェTU(^・(I)・^)
U・♀・Uo(U・ω・)⊃(^・x・^)
(U・x・U)▼o・ェ・o▼U^ェ^U
U ̄ー ̄U┌U・ェ・U┘└@(・ェ・)@┐
ヾ(●ω●)ノ Adventure time!(〓 ̄(∵エ∵) ̄〓)

Drinking Emoticons

o口(・∀・ )(。・・)_且且_(゚◇゚;)ノ゙
~旦_(^O^ )(  ゜Д゜)⊃旦( ´・ω・`)_且~
( ^-^)_旦”"(*^◇^)_旦(*`▽´)_旦~~
~(=^‥^)_旦~(^-^)_日~~旦_(・o・;)
( -_-)旦~(#´ー´)旦且_(・_・ )

Evil, Plotting or Sneaky Emoticons

(・`ω´・)ψ(`∇´)ψ(`ー´)
(。・`ω´・。)o(`ω´*)o| `Д´|
(`ε´)(σ-`д・´)(`Д´*)
(=`〜´=)(メ`ロ´)/Ψ(`▽´)Ψ
^(#`∀´)_Ψ(*-`ω´- )人(ц`ω´ц*)
(`∀´)Ψψ(*`ー´)ψΨ(`◇´)Ψ
“ψ(`∇´)ψ

Fish Emoticons

>=<>゜))))彡ζ°)))彡
>_)))彡>^)))< ~~(°)#))<<
(:。)ミC:。ミ(Q )) >
(°))<<>°))))彡≧〔゜゜〕≦
ミ(・・)ミV=(° °)=V<コ:ミ
(゜))<<ミ[°°]ミくコ:彡
ミ..ミ

Friends Emoticons

ヽ(∀゜ )人( ゜∀)ノ(*・∀・)/\(・∀・*)
\(^∀^)メ(^∀^)ノ\(★´−`)人(´▽`★)/
( ^^)人(^^ )(〃⌒▽⌒)八(〃⌒▽⌒〃)八(⌒▽⌒〃)
☆-(ノ゚Д゚)八(゚Д゚ )ノ( 。・_・。)人(。・_・。 )
ヽ(*^ー^)人(^ー^*)ノ━(○´エ`)(´エ`●)━
(◎`・ω・´)人(´・ω・`*)。*:★(´・ω・人・ω・`)。:゜★。
(*´∀`*人*´∀`*)(^▽^)/\(^▽^)
(*^ω^)人(^ω^*)ヽ(○´∀)乂(*´∀`*)乂(∀`●)
\(^∀^)メ(^∀^)ノヽ(´Д`)人(´Д`)人(´Д`)ノ〜♪
(((*°▽°*)八(*°▽°*)))♪♡(*´∀`*)人(*´∀`*)♡
(〃 ̄д ̄)八(  ̄д ̄ )八( ̄д ̄〃)ヽ(^▽^)人(^▽^)人(^▽^)ノ
(((@°▽°@)八(@°▽°@)))(・_・”)/\(・_・”)
(○`ε´○)/\(○`ε´○)ヘ( ^o^)ノ\(^_^ )
(/^-^(^ ^*)/( 。・_・。)人(。・_・。 )
(・_・)〆\(T_T)(^^)-(^^)-(^^)-(^^)-(^^)
ヽ(´Д`)人(´Д`)人(´Д`)ノヾ( ̄ー ̄)X(^∇^)ゞ
♪ヽ( ⌒o⌒)人(⌒-⌒ )v ♪(*^o^)人(^o^*)
\( ^o)( ^ 0 ^ )(o^ )/ヽ( ^^)人(^^ )ノ
(・_・”)/\(・_・”)└(^o^ )X( ^o^)┘
(^○^)オ(^▽^)ハ(^0^)ツ~( ⌒o⌒)人(⌒-⌒ )v
(°◇°人°◇°)

Greetings or Goodbyes Emoticons

ヾ(^∇^)(^-^*)/( ゚▽゚)/
( ^_^)/(^o^)/(^ _ ^)/
( ´ ▽ ` )ノ(ノ´∀`*)ノヾ(´・ω・`)
☆ミ(o*・ω・)ノ\(^▽^*)(*^▽^)/
( ̄▽ ̄)ノヾ(-_-;)ヾ( ‘ – ‘*)
ヾ(@⌒ー⌒@)ノ~ヾ ^∇^~ヾ(^∇^)
\( ̄O ̄)(。・ω・)ノ゙(*^・ェ・)ノ
( ̄∠  ̄ )ノ(* ̄O ̄)ノヾ(。´・_●・`。)☆
(/・0・)(ノ^∇^)(,, ・∀・)ノ゛
(。・д・)ノ゙\(°o°;)(。´∀`)ノ
(o´ω`o)ノ( ・ω・)ノ(。^_・)ノ
( ・_・)ノ\(-o- )(。-ω-)ノ
\(-_- )\( ・_・)ヾ(´¬`)ノ
ヾ(☆▽☆)(^ Q ^)/゛~(^◇^)/
ヘ(‘◇’、)/ヘ(°◇、°)ノヘ(°¬°)ノ
ヘ(゜Д、゜)ノ( ゜ρ゜)ノー( ´ ▽ ` )ノ
ヽ(๏∀๏ )ノ

Happy or Joyful Emoticons

(●´∀`●)(`・ω・´)”ヽ(;▽;)ノ
ヽ(;▽;)ノ(*´・v・)(((o(*゚▽゚*)o)))
☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆(⌒▽⌒)☆⊂((・▽・))⊃
(≧∇≦)/(´∇ノ`*)ノ(・◇・)
( ´ ▽ ` )ノ(^_^)( ̄ー ̄)
(*^▽^*)(^▽^)(’-’*)
∩( ・ω・)∩(*≧▽≦)\(^ ^)/
O(≧∇≦)O( ´∀`)(^~^)
\(@ ̄∇ ̄@)/(☆^O^☆)(★^O^★)
(☆^ー^☆)(´ω`★)\(T∇T)/
ヽ(*≧ω≦)ノ*(*´∀`*)☆O(≧▽≦)O
ヽ(*⌒∇⌒*)ノd=(´▽`)=b\(*T▽T*)/
ヽ(‘ ∇‘ )ノ(*^ワ^*)ヽ(^Д^)ノ
(´∀`)(°◇°;)(゜▽゜;)
(/^▽^)/(ノ´ー`)ノヽ(´ー`)ノ
( ^∇^)\( `.∀´)/(●⌒∇⌒●)
o(≧∇≦o)ヽ(`◇´)/ヽ(*・ω・)ノ
(^ω^)。◕‿◕。⊙ω⊙
⊙△⊙⊙▽⊙o (◡‿◡✿)
(◕‿◕✿)(∩_∩)。◕‿◕。
(•ิ_•ิ)(/•ิ_•ิ)/(ΦωΦ)
(*^^*)(^⊆^)(-^〇^-)
(ノ*゜▽゜*)ヾ(´▽`;)ゝ(゜▼゜*)
( ̄个 ̄)\(^▽^@)ノ(“⌒∇⌒”)
へ(゜∇、°)へ(-^〇^-)(>y<)
ヽ(^。^)丿(ヘ。ヘ)(^v^)
ヾ(@^▽^@)ノヾ(@°▽°@)ノヾ(@^▽^@)ノ
ヾ(@^∇^@)ノo((*^▽^*))oヾ(@゜∇゜@)ノ
ヾ(@゜▽゜@)ノ(@´_`@)ヾ(@† ▽ †@)ノ
(ノ>▽<。)ノ\(@;◇;@)/\(☆o◎)/
(((\(@v@)/)))(°◇°;)(゜▽゜;)
(o;TωT)oヽ(;^o^ヽ)(⌒▽⌒ゞ
“ヽ(´▽`)ノ”(((o(*゚▽゚*)o)))ヾ(@⌒ー⌒@)ノ
Ψ(´▽`)Ψ(v^_^)v  (ી(΄◞ิ౪◟ิ‵)ʃ)♥
(❁´◡`❁)*✲゚*(ღ˘⌣˘ღ) ♫・*:.。. .。.:*・ ლ(╹◡╹ლ)
(✿◠‿◠)(◑‿◐)ლ(́◉◞౪◟◉‵ლ)
✖‿✖(*~▽~)(─‿‿─)
∩(︶▽︶)∩ (︶ω︶)(∩▂∩)
 (¬‿¬) (n˘v˘•)¬ ಥ‿ಥ
≖‿≖ʘ‿ʘ

Hiding Emoticons

|・ω・`)ヘ(・_||−・;)
|ω・)|_・)

Infatuation or in Love Emoticons

(´∀`)♡(‘∀’●)♡(*´▽`*)
(*°∀°)=3(´ω`♡%)ヽ(愛´∀`愛)ノ
♡o。.(✿ฺ。 ✿ฺ)(。・ω・。)ノ♡(●´∀`)ノ♡
♡^▽^♡(。-_-。 )人( 。-_-。)(●♡∀♡)
(_´ω`)(´ ▽`).。o♡(o⌒.⌒o)
(人´∀`*)(〃・・〃)♥(ノ´∀`)
(ღ˘⌣˘ღ)(。’▽’。)♡  (●´□`)♡
 (。♥‿♥。)(✿ ♥‿♥)♥╣[-_-]╠♥

Kissing Emoticons

(´ε` )♡~(^з^)-☆|°з°|
(_ε_)(‘ε’)|( ̄3 ̄)|
( ̄ε ̄@)(*^3^)(´ε`*)
(○´3`)ノ(☆´3`)(* ̄з ̄)
(づ ̄ ³ ̄)づ(○゜ε^○)(TεT)
(-ε- )(@ーεー@)(*^3^)/~☆
ლ(|||⌒εー|||)ლ  (╯3╰) (ΘεΘ;)

Laughing Emoticons

(・∀・)( ´∀`)(⌒▽⌒)
(^v^) (*≧▽≦)ノシ))  (●´艸`)
 (*´艸`*)(。 >艸<)(*≧艸≦)
(*・艸・)

Mellow or Whatever Emoticons

ヽ(´ー`)┌┗┐ヽ(′Д、`*)ノ┌┛ヽ( ´¬`)ノ
┗┃・ ■ ・┃┛ヾ(´A`)ノ゚ヽ(・_・;)ノ
ヽ(  ̄д ̄;)ノ\(〇_o)/ヽ(。_°)ノ
\(;´□`)/ヾ(*´ー`)ノヽ(‘ー`)ノ
ヽ(ー_ー )ノヽ(´~`;)┐(‘~`;)┌
ヽ(*ω。)ノ(;´・`)>(^~^)
╮(─▽─)╭ ¯\_(ツ)_/¯٩(-̮̮̃-̃)۶
٩(-̮̮̃•̃)۶

Miscellaneous Animal Emoticons

(=゚ω゚)ノ(○’ω’○)[´・ω・`]
ヾ(。・ω・。)(´-ω-`)(*・ω・)
(*-ω-)┗(・ω・;)┛{・ω-*}
(* >ω<)ヾ(o・ω・)ノw(´・ω・`)w
(´・ω・`)(・ω・;)Σ(・ω・`|||)
ヾ(・ω・o)(´o・┏ω┓・o`)ヽ(・ω・。)ノ
(ノ・ω・)ノ゙ヽ(・ω・ゞ)ヾ(・ω・`。)
(。-`ω´-)(=゚ω゚)ノ(。+・`ω・´)
ヽ(。ゝω・。)ノ(´・ω・`)⊂^j^⊃
(⊂((・⊥・))⊃)~(-仝-)~⊂((〃’⊥’〃))⊃
○(・x・)◎▼◎(-Φ-)
⊆(⌒◎⌒)⊇≫(‘♀’)≪(’∽’)
(≡・ x ・≡)(∵)Σ( ゚ω゚;≡⊃
ヽ(´・ω・`)、(*´ω`)o(´・ω・)ノ
~(-仝-)~~>゜)~~~~>°)m~~~∈
~>°)mニニニニ=~(∩ё∩)~>`)~~~
]^:山

Miscellaneous Japanese Emoticons

(´Д` )・゜・(ノД`)ヽ(´Д`ヽ
(ゝ。∂)(-_\)(  ゚,_ゝ゚)
ヽ(・∀・)ノヽ(*´Д`*)ノv(。-_-。)v
(^凹^)( ゚д゚)(/・・)ノ
(ノ・ェ・)ノ\(゚ー゚\)o(‧”’‧)
(◕〝◕)( c//”-}{-*\x)(◐ o ◑ )
(;´_ヘ;)(πーπ)w(@。@;)w
\(●o○;)ノ(V)o\o;;(V)($0$)
(o。o;)ヘ(゜◇、゜)ノ☆⌒(*^-°)v
☆⌒(*^∇゜)vm{oYo}屮*~●>^)
━━☆>^)(´・` )(^ц^ )
【:εω (๑ ऀืົཽ₍₍ළ₎₎ ऀืົཽ)✧ ‹(•¿•)›
(⊙ヮ⊙)( °٢° )  (  ゚,_ゝ゚)

Miscellaneous Action Japanese Emoticons

Monkey Emoticons

@(o・ェ・)@└@(・ェ・)@┐@(。・o・)@
@(o・ェ・o)@@(/o・ェ・o)@/@(*^ェ^)@

Mustache Emoticons

(´┏o┓`)ミ(´┏ω┓`)/(´┏・┓`)
( ̄┏Д┓ ̄°*)( ̄┏Д┓ ̄ )(  ̄┏_┓ ̄)
(ノ≧┏Д┓≦)ノ( ̄┏∞┓ ̄)

Painful Emoticons

☆⌒(>。≪)☆ ̄(>。☆)~(>_<~)
ヘ(>_<ヘ)(。_+)\(xLx)ヾ
/(*ι*)ヾ(ノ>ノ)/(x~x)\
◎☆(♯××)┘ヘ(。□°)ヘ

Pig Emoticons

( ´(00)`)ヾ(;゚(OO)゚)ノヽ(*’(OO)’)ノ
( ̄(oo) ̄)ノ(○`(●●)´○)ノ(*’(OO)’*)
( ´(00)`)(;゚(OO)゚)(*´(00)`)’
ヽ(*’(OO)’)ノ゚q( ̄(oo) ̄)p。゚(゚´(00)`゚)゚。
( ̄(∞) ̄)( ̄(▽▽) ̄)(=`(∞)´=)

Sad or Crying Emoticons

( ; ; )(T_T)( TДT)
(ToT)(T▽T)(‘A`)
(;_・)A single tear…(T_T)((T.T; )
(; T.T))(;へ:)(ノД`)・゜・。
・(/Д`)・(´_`。)(´Д`。)
(´A`。)(´∩`。)。:゚(。ノω\。)゚・。
(┳Д┳)(´;д;`)(*´;ェ;`*)
。・゚゚・(>д<)・゚゚・。(。┰ω┰。)(゜´Д`゜)
(iДi)(´;ω;`)。゚(゚ノД`゚)゚。
ヽ(´□`。)ノ(゚´Д`゚)゚{{p´Д`q}}
ヽ(●゚´Д`゚●)ノ゚( p_q).・゜゜・(/。\)・゜゜・.
(个_个)((´д`))( ≧Д≦)
。゜(`Д´)゜。(。┰ω┰。)p(´⌒`。q)
(/□\*)・゜((o(;△;)o))(; ̄д ̄)
(ㄒoㄒ)⊙︿⊙o(╥﹏╥)o
o(;△;)o(;*△*;)(´_`)
╥﹏╥  (´°̥̥̥̥̥̥̥̥ω°̥̥̥̥̥̥̥̥`) (∩︵∩)
 (╯︵╰,)(︶︹︺)
 (╥_╥) (╯︵╰,)

Scared Emoticons

(ノдヽ)ヽ(゚Д゚)ノ(/。\)
(/_\)(/.\)

Shocked or Surprised Emoticons

( ꒪Д꒪)ノ(((( ;°Д°))))((((;゜Д゜)))
(゜◇゜)( ̄□ ̄;)∑(O_O;)
\(>o<)ノ━Σ(゚Д゚|||)━Σ(゜ロ゜;)
Σ(゜゜)(*゚ロ゚)(」゜ロ゜)」
щ(゜ロ゜щ)(ノ゚0゚)ノ~⊙▂⊙
⊙0⊙w(°o°)wL(・o・)」
(○o○)(・□・;)((((;゜Д゜)))

Shy, Embarrassed or Bashful Emoticons

(^_^;)(^^ゞ(^^;)
(#^.^#)(‘-’*)(*^^*)
(@´_`@)(⌒_⌒;)(#`ε´#ゞ
(*/∇\*)(〃 ̄ω ̄〃ゞ(*´ェ`*)
(*´∀`*)(*´_ゝ`)(*´∀`*)
(/ω\)(*ノ▽ノ)(*ノωノ)
(/。\)(。-_-。)(#/。\#)
 (╯_╰)(╯ಊ╰)

Singing Emoticons

ヾ(´□`* )ノ(^O^☆♪\(^o^)/
(´▽`)ノ♪“ヽ(´▽`)ノ”ヽ(´▽`;)/♪
ヽ(´・`)ノヽ(○´∀`)ノ♪ヾ(´ρ`)〃
ヾ(´〇`)ノ(´△`)♪(ノ´▽`)ノ♪

Sleeping, Tired or Waking Up Emoticons

Σ( ̄。 ̄ノ)ノ(-ェ-)。o(;´ρ`)
(*´ο`*)ε-(´・`)\(o ̄∇ ̄o)/
\(´O`)/[(--)]zzz(´~`)
ヾ(。 ̄□ ̄)ツヾ( ̄0 ̄; )ノヾ(。 ̄□ ̄)ツ
ヾ( ̄□ ̄;)ノ(。-ω-)zzz(-_-) zzz
(∪。∪)。。。zzz(´〜`*) zzz∑( ̄□ ̄)
(o´Д`)()´д`()(;≧皿≦)
(´□`川) ᕙ(⇀‸↼‶)ᕗ (ι´Д`)ノ
(ᴗ˳ᴗ) _ノ乙(、ン、)_

Smug Emoticons

ー( ̄~ ̄)ξ((( ̄へ ̄井)(`へ´*)ノ
( ̄^ ̄)( ̄へ ̄)( ̄~ ̄;)
( ̄ェ ̄;)(-、-)( ;`ヘ´)
o(´^`)o( ̄ω ̄;)(`^´)ノ
<( ̄︶ ̄)>

Winking Emoticons

(^_-)(-o⌒)(^_−)
(^_-)(^_−)☆(⌒.−)=★
(^_-)(^_・)๏[-ิ_•ิ]๏
(○゜ε^○)(^_-)≡★☆~(ゝ。∂)
\(^0^)/ (・ェ-)

Worried Emoticons

(ーー;)( ;´Д`)(; ̄ェ ̄)
ヽ( ̄д ̄;)ノ( ̄◇ ̄;)ヽ( ̄д ̄;)ノ
(−_−;)(~_~;)((*゜Д゜)ゞ”
(・_-。 )⊙﹏⊙ミ●﹏☉ミ
(-’๏_๏’-)(⊙…⊙ )( ´△`)
(;° ロ°)ヽ(゜ロ゜;)ノ(°o°;)
。:゚*+;(●´・д・`●);+*゚:。

Writing Emoticons

φ( ̄ー ̄ )ノφ(°ρ°*)メ_φ(□□ヘ)
_φ( ̄ー ̄ )φ(._.)φ(..)
___ψ(‥ )ψ(。。)φ(◎◎ヘ)
_φ( °-°)/_φ(°-°=)φ(◎◎へ)
φ(^∇^ )_〆(。。)φ(..;)
φ(・ω・` )〆(・∀・@)

Baca selengkapnya